Pages

Friday 3 April 2015

PASAR MODAL

Dalam melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan, bangsa Indonesia memerlukan dana yang cukup besar bukan hanya mengandalkan sumber dana dari pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat melalui pihak swasta dalam menggerakkan perekonomian. Banyak cara melakukan investasi, salah satu instrumennya adalah melalui pasar modal sebagai salah satu instrumen investasi yang sangat populer, terutama pada tahun-tahun terakhir ini dimana bangsa Indonesia mengalami resesi ekonomi global atau yang dikenal dengan krisis keuangan global yang membuat kemampuan pemerintah dalam hal penyediaan dana semakin berkurang, apalagi kebutuhan
akan investasi untuk tahun-tahun yang akan datang semakin besar. Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi karena pasar
modal dapat menjadi sumber dan alternatif bagi perusahaan disamping bank.

Keunggulan pasar modal dibanding bank adalah untuk mendapatkan dana suatu perusahaan tidak perlu menyediakan agunan seperti yang disyaratkan oleh bank, melainkan menunjukkan prospek yang baik maka surat berharga akan laku terjual di pasar modal. Dengan melakukan investasi pada surat berharga, seorang pemodal berharap mendapatkan keuntungan atau dalam hubungannya dengan
kepemilikan saham melalui pemodal, masyarakat dapat ikut menikmati keberhasilan perusahaan melalui pembagian dividen dan peningkatan harga saham yang diharapkan, sesuatu yang sangat mungkin terjadi di pasar modal, namun potensi keuntungan di depan mata dapat saja berbalik menjadi sebuah kerugian yang tidak diduga sebelumnya. Dunia pasar modal memang tidak lepas dua sisi ”mata uang” yaitu return dan risk. Kemampuan dan kejelian dalam mengelola dua hal tersebut merupakan bagian dari seni tersendiri dari investasi.

Sumber informasi yang dapat digunakan investor adalah laporan keuangan, karena dengan memanfaatkan informasi laporan keuangan diharapkan investor dapat memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian (resiko) perusahaan selain itu informasi tersebut dapat dipergunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memberikan return dalam bentuk dividen dan capital gain.
Perusahaan yang go publik selalu mempunyai tujuan yang bersifat normatif yaitu memaksimalkan kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi para pemegang saham. Tujuan normatif tersebut tidak mudah dicapai karena hampir setiap hari terjadi fluktuasi indeks harga saham yang menggambarkan perubahan harga saham yang ada di bursa. Harga saham sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pengelolaan perusahaan, di mana kekuatan pasar di bursa saham ditunjukkan dengan adanya transaksi jual beli saham perusahaan tersebut di pasar modal. Terjadi syarat transaksi tersebut
didasarkan pengamatan para investor terhadap prestasi perusahaan dalam meningkatkan keuntungan. Pemegang saham yang tidak puas terhadap kinerja manajemen dapat menjual saham yang dimiliki dan menginvestasikan uangnya ke perusahaan lain. Jika hal ini dilakukan, maka akan menurunkan
harga saham suatu perusahaan.

Harga saham suatu perusahaan mencerminkan nilai perusahaan di mata masyarakat, apabila harga saham suatu perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan di mata masyarakat juga baik dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu harga saham merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan (Nirawati, 2003: 105). Krisis keuangan global telah berdampak pada perekonomian dunia. Indonesia sebagai negara yang terkena imbas dari krisis keuangan global. Efek negatif dari krisis keuangan global ini yaitu omzet manufaktur mengalami penurunan, kerusakan infrastruktur, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, sulitnya tambahan likuiditas modal kerja, dan masih rumitnya proses birokrasi menjadi kendala utama penurunan aktivitas perdagangan. Keadaan ini bisa turut berperan memangkas pendapatan negara. Berdasarkan informasi sejumlah asosiasi usaha, mayoritas industri yang berkonstibusi signifikan terhadap penurunan omzet adalah sektor industri berbasis ekspor, seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), industri hasil hutan, kayu olahan dan furnitur, elektronik, alas kaki, pulp dan kertas, sarung tangan karet, dan minyak sawit mentah.

Demikianlah tulisan singkat ini dibuat. Semoga bermanfaat bagi Anda sekalian